Minggu, 15 Mei 2011

Thank You Allah

I was so far from You
Yet to me You were always so close
I wandered lost in the dark
I closed my eyes toward the signs
You put in my way
I walked everyday
Further and further away from You
O Allah, You brought me home
I thank You with every breath I take.

Alhamdulillah, Elhamdulillah
All praises to Allah, All praises to Allah
Alhamdulillah, Elhamdulillah
All praises to Allah, All praises to Allah.

I never thought about
All the things You have given to me
I never thanked You once
I was too proud to see the truth
And prostrate to You
Until I took the first step
And that's when You opened the doors for me
Now Allah, I realized what I was missing
By being far from You.

Alhamdulillah, Elhamdulillah
All praises to Allah, All praises to Allah
Alhamdulillah, Elhamdulillah
All praises to Allah, All praises to Allah.

Allah, I wanna thank You
I wanna thank You for all the things that You've done
You've done for me through all my years I've been lost
You’ve guided me from all the ways that were wrong
Indeed You give me hope

O Allah, I wanna thank You
I wanna thank You for all the things that you've done
You've done for me through all my years I've been lost
You’ve guided me from all the ways that were wrong
I wanna thank You for bringing me home

Alhamdulillah, Elhamdulillah
All praises to Allah, All praises to Allah
Alhamdulillah, Elhamdulillah
All praises to Allah, All praises to Allah.

Minggu, 08 Mei 2011

Just Share...

HUBUNGAN Anda putus lantaran si dia tak siap berkomitmen. Beberapa bulan kemudian si dia menggandeng pacar baru dan menyatakan siap menikahi wanita tersebut. Anda bingung?

Eit, jangan berpikir buruk dulu. Belum tentu dia selingkuh selama berpacaran dengan Anda. Bukan juga karena pacar barunya yang mengguna-gunai dia. Berikut sejumlah alasan yang membuat si pria tiba-tiba merasa siap dan kebelet menikah:

1. Beranjak dewasa
Seorang pria bisa mendadak merasa lelah dengan kesendiriannya. Ia jenuh dengan tingkahnya yang seolah menghindari hubungan serius. Mereka tiba-tiba merasa dirinya lebih jantan dan ingin menjalani hubungan yang lebih serius.

2. Rindu ritual kencan

Tidak hanya sekedar hang out dengan seorang wanita, kadang kala pria juga punya keinginan untuk bertemu seseorang dan berusaha mengenalnya. Para pria ingin sekali melihat foto-foto mereka di rumah dan bertemu keluarga serta teman-teman baru pasangannya. Memasuki kehidupan seseorang terkadang memang menarik, dan untuk itu dia akan menikah.

3. Mantan atau temannya menikah
Dia mungkin menolak memikirkan pernikahan ketika teman-temannya masih sama single-nya seperti dia. Tapi lihat saja ketika mereka mulai menikah dan ditambah lagi jika mantannya telah menikah lebih dulu dari dia. Bisa jadi keesokan harinya dia mulai berpikir untuk menikah juga.

4. Merasa tua
Mendadak dia merasa tidak pantas lagi untuk kencan dengan wanita usia 20an tanpa ikatan yang jelas. Biasanya ini terjadi pada mereka yang berusia di atas 35 tahun. Mereka merasa malu dan karena itu mulai berpikir untuk menikah agar bisa bersama wanita yang diincarnya.

5. Bosan main-main
Berganti-ganti pacar dengan banyak wanita, mulai yang cantik sampai yang berandalan, wanita yang matre hingga yang pemabuk, pria juga bisa lelah menjadi bad boy dan saat inilah dia memiliki keinginan untuk menjalani kehidupan yang 'normal'.

6. Ingin keuangan yang lebih baik

Pria juga bisa berpikir materialistis! Bertemu dengan seorang wanita kaya, atau wanita yang pintar mencari uang, kesempatan untuk membangun hidup terbuka luas di sana. Tunggu apa lagi?

7. Punya trauma pribadi
Seorang pria mungkin tidak begitu sentimentil seperti wanita. Namun jika terjadi hal menyakitkan dalam hidupnya mereka bisa bereaksi lebih dalam dan lebih permanen dari wanita.

Contoh kasus adalah ketika dia mengalami duka cita yang mendalam, ini bisa menjadi pemicu baginya untuk segera menikah agar tidak menyesal jika terjadi sesuatu pada pacarnya.

8. Jatuh cinta setengah mati
Selalu ada kemungkinan kita bertemu dengan seseorang yang membuat kita begitu terpesona dan serasa tidak ada alasan satu pun untuk tidak menikah dengan orang itu.

Pria pun juga bisa mengalami hal yang demikian walaupun awalnya dia menolak untuk berkomitmen serius. Ketika hal ini terjadi, dia akan melupakan segalanya dan tiba-tiba bersemangat sekali untuk menikah. (yahoo.news)

Maher Zain

dari sekian banyak musik bernuansa padang pasir (arabian music) yg pernah aku dengarkan, musik yg ditawarkan penyanyi yg satu ini sangat sangat mampu menghipnotis aku untuk mendengarkan seluruh lagu2 yg ada di albumnya Thank You Allah apalagi kemaren sempat singgah juga di Indonesia untuk promo..pokoknya semua lagu2nya kereeen dan bikin kita makin cinta kepada sang Pencipta dan RasulNya...

Wakatobi

sekedar refreshing di hari minggu nonton The Mirror Never Lies..filmnya bagi saya cukup menghibur..dari setiap scene2nya yg menggambarkan keindahan pulau Wakatobi (jadi pengen pelesir kesana) yg terletak di provinsi Sulawesi Tenggara...paling suka akting natural si Lumo dan temannya yg suka nyanyi..lucu banget..tonton deh!

Sabtu, 07 Mei 2011

Aku Pasti Bisa

Berbicara di hadapan orang banyak merupakan hal yang mudah dilakukan oleh orang tertentu, tetapi cukup menegangkan bagi banyak orang. Satu hal yang menjadi penghalang utama untuk tampil dengan tenang adalah ketakutan untuk dinilai negatif. Bagaimana cara menyingkirkan ketakutan?
Melakukan presentasi adalah hal yang mudah dilakukan oleh sebagian orang, terutama oleh mereka yang profesional dalam bidang komunikasi atau public speaking. Namun, tidak semua orang mampu melakukan presentasi secara baik, memuaskan audiens.  
Mereka yang gagal melakukan presentasi bukan saja para pemula yang kurang berpengalaman, melainkan juga orang-orang yang memiliki jam terbang tinggi sebagai eksekutif maupun yang aktif dalam kepengurusan berbagai organisasi.
Contoh sebuah seminar diselenggarakan oleh salah satu institusi pendidikan,peminat cukup banyak karena topiknya sangat menarik. Pembicaranya? Seorang wanita manajer pemasaran dari sebuah perusahaan multinasional, yang katanya menerapkan strategi yang dipresentasikan. Ketika acara dimulai, terkesan pembicaraan dalam seminar itu bakal sangat menarik karena dibuka oleh seorang moderator yang berbicara dengan sangat menarik.
Namun, sungguh tak terduga, dari menit ke menit presentasi oleh narasumbernya sendiri ternyata sangat menyebalkan. Bagaimana tidak?

Dalam dua jam seminar yang direncanakan, narasumber menghabiskan waktu antara lain untuk game yang tidak ada hubungannya dengan topik seminar (dengan hadiah produk dari perusahaan tempat ia bekerja); untuk mengenalkan sebuah organisasi internasional yang di dalamnya ia duduk sebagai pengurus.
Bahkan, ia tidak lupa menampilkan kegiatan beserta foto-foto dirinya dalam organisasi tersebut. Terakhir, materi pokok yang ditunggu-tunggu oleh peserta seminar dipresentasikan dengan tergesa-gesa tanpa penguasaan yang baik.
Lebih buruk lagi, makalah yang dipresentasikan itu ternyata bukan hasil karyanya sendiri, melainkan 100 persen berupa materi karya orang lain yang telah diseminarkan pada forum organisasi internasional yang diurusnya itu.  

Alhasil, dalam sesi diskusi yang dibuka pada menit-menit terakhir, hanya satu peserta yang mengangkat tangan untuk bertanya. Selebihnya yang tampak adalah wajah-wajah peserta yang bersungut-sungut kecewa.
Belajar Kembali
Sungguh runyam, seminar yang tiketnya dijual cukup mahal untuk para akademisi dan praktisi organisasi/perusahaan itu berakhir sangat mengecewakan. Pasalnya, narasumber terlalu berfokus pada keinginannya sendiri, membelokkan topik utama kepada hal-hal yang tidak relevan, tidak mengenali kebutuhan audiens, tidak menguasai materi presentasi, dan tidak mengerti aturan main presentasi.

Bercermin dari kasus tersebut, alangkah baiknya bila kita kembali belajar mengenai bagaimana melakukan presentasi secara efektif. Selain itu, mengingat besarnya kemungkinan timbul rasa cemas menjelang dan ketika melakukan presentasi, berikut disajikan tip presentasi efektif dan juga tip mengatasi ketakutan presentasi. Semuanya disarikan dari tulisan de Janasz, Dowd, & Schneider (2002).
Tip Presentasi Efektif
Sebelum presentasi
-  Teliti siapa audiens Anda: minat-minat dan keyakinan-keyakinan, jenis presentasi yang sesuai (berapa lama, bagaimana formatnya, dan jenis teknologinya).
-   Pilih pakaian yang tepat, sesuai dengan keadaan audiens Anda: kasual atau formal?
-   Siapkan apa yang akan Anda sampaikan: Anda tidak mungkin menuliskan semua kata yang akan disampaikan; buatlah daftar konsep apa saja yang akan disampaikan, dan kembangkan poin-poin percakapan yang mendukung konsep-konsep tersebut.
-   Latihan: berlatih mengucapkan poin-poin tersebut secara urut dan dengan tone percakapan.
-   Rileks: sesaat sebelum presentasi, pikiran harus jernih dan siap menjalankan tugas.

Selama presentasi
-   Mengawali dengan anekdot atau kutipan kata-kata.
-   Menyampaikan kerangka pemikiran kepada audiens.
-   Menyampaikan argumen inti (pentingnya topik yang disajikan) pada awal presentasi, didukung data.
-   Membangun sesi interaktif: ajukan pertanyaan-pertanyaan untuk membantu audiens fokus pada presentasi.
-   Menggunakan teknologi, tetapi jaga supaya tetap komunikatif.
-   Usahakan menarik, tetapi tidak perlu terlewat entertaining (menghibur). Yang penting peserta dibuat berpikir.
-   Menutup dengan sebuah kutipan atau pesan penting untuk menegaskan esensi presentasi.

Sesudah presentasi
-   Mengevaluasi: katakan pada diri sendiri, kapan dan apa yang baik dilakukan pada presentasi yang akan datang.
-   Follow-up: siapkan dan kirim materi atau data yang Anda janjikan kepada audiens, dan sampaikan ucapan terima kasih secara formal kepada panitia atau pengelola acara.